Arti kata “design” yang digunakan dalam tekstil, mempunyai perbedaan sedikit dengan arti umum yang biasa digunakan untuk istilah itu. Dalam tekstil, arti “design” adalah sama dengan pattern atau pola atau figure, pola mana senantiasa diulangi baik kearah vertikal maupun kearah horizontal didalam kain.
Tekstil design dapat dibagi jadi 2 golongan yaitu :
1. structural design
2. surface design, untuk design ini ada juga yang menyebutnya “applied design”
Structural Design
Structural design dibuat pada saat tekstil ditenun atau dikerjakan. Pembuatan structural design dilakukan dengan jalan mengolah faktor-faktor kontruksi kain. Untuk
membuat gubahan pada structural design dalam kain tenun biasanya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:Ubahan benang dalam design yang dapat dilakukan dalam sehelai kain yaitu dengan benang berwarna yang berbeda-beda warna, jenis serat, pengerjaan dan dengan tetal benang lusi yang berbeda, baik secara kelompok teratur maupun tidak teratur.
Mengenai ubahan benang, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. benang yang berbeda warnanya
Banyak digunakan dalam anyaman polos atau keper. Benang diatur sedemikian rupa untuk membentuk pola seperti strip, check, plaid, dll. Pola atau design dapat dikembangkan dengan menggunakan :
- benang hias atau textured yarns
- metalic yarn : benang emas, benang perak, dll.
- Benang yang mempunyai appearance berbeda
- Benang yang mempunyai tingkat kilap berbeda
- Benang yang mempunyai jumlah twist berbeda.
2. Penggunaan benang berbeda jenis seratnya
Tiap macam serat mempunyai sifat appearance (ketampakan) yang berbeda-beda. Dengan menggunakan benang yang berbeda macam seratnya, maka akan memberikan efek tertentu pada permukaan kain.
3. benang yang diberi pengerjaan berbeda
jenis benang ini misalnya:
- benang yang dikerjakan dengan “caustic soda”, sehingga permanent shringkage.
- Benang yang diberi twist tinggi (benang crepe)
- Benang hias (novelty)
Semua jenis benang ini akan sangat berfaedah dalam membuat design.
4. perbedaan tetal lusi dan pakan
Dengan menggunakan menggunakan tetal lusi diantara benang-benang lusi, maka dapat dibuat design strip dengan berbagai macam variasi. Dengan menggunakan tetal lusi dan pakan yang berbeda, maka dapat dibuat kain ribs dengan berbagai variasi pula.
Surface Design
Surface design dikerjakan setelah kain selesai ditenun. Ini berarti bahwa pembuatan design dilakukan diatas kain jadi dengan menggunakan metode-metode tertentu. Dalam surface design, pembuatan bentuk design dan motif lebih luas dapat diciptakan.
Dalam kain tenun, structural design pada umumnya dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Design polos
Bentuk design ini terdapat misalnya pada kain blacu, kainputih, sprei, dll. Pada permukaan kain tidak terdapat suatu pola, gambar, atau motif. Oleh karenanya kain jenis ini banyak diprint atau difinish khusus untuk memperoleh surface design. Misalnya proses caustic soda printing akan memberikan surface design pada permukaan kain dengan bentuk relief bergelombang.
2. Design strip
Jenis ini dapat dibagi kedalam 5 golongan, yaitu:
- design strip horizontal (kearah pakan)
misalnya terdapat pada kain ribs, pada kain ini bentuk strip terjadi karena perbedaan tetal antara benang lusi dan pakan.
- design strip vertikal (kearah lusi)
jenis ini banyak terdapat pada kain lurik, bahan piyama, atau kain cele. Pada kain cele, bentuk strip terjadi karena perbedaan warna pada benang lusi.
- design strip miring
terdapat misalnya pada kain keper dimana bentuk strip terjadi karena anyaman.
- design strip teratur
artinya, masing-masing strip mempunyai jarak sama.
- design strip tak teratur
dalam design ini jarak atau lebarnya tidak sama.
Pada design bentuk strip, pembuatan strip dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara seperti : dengan menggunakan jenis benang yang berbeda, jenis anyaman yang berbeda, menggunakan warna benang yang berbeda, menggunakan pola yang berbeda, dan menggunakan tetal lusi yang berbeda.
Yang dimaksud strip disini dapat berupa garis atau berupa bidang sempit yang panjang.
3. Design Tekstil Kotak-kotak
Dalam bahasa asing biasa disebut “check design”, dan dapat dibagi dalam 2 golongan:
- design kotak teratur (tiap kotak berukuran sama)
- design kotak tak teratur (tidak semua kotak berukuran sama)
Design kotak dapat dibuat dengan cara-cara seperti pembuatan design strip.
4. Plaid Design
Maksudnya adalah kombinasi antara design strip dengan desain kotak-kotak. Kain dengan desain ini mirip dengan kain poleng.
5. Zig-zag design
Merupakan desain strip yang patah-patah, sehingga seperti gergaji. Biasanya dibentuk oleh salah satu jenis anyaman.
6. Design bayangan
Desain ini terbentuk oleh salah satu jenis anyaman.
Dalam surface desain cara pembuatannya maupun dalam membuat kreasi-kreasi bentuk desain, motif, maupun gambar yang akan dituangkan diatas permukaan kain tenun dapat dilaksanakan dengan lebih leluasa. Cara-cara membuat surface desain yang digunakan semuanya memerlukan keahlian khusus, karena masing-masing menggunakan alat/mesin, bahan-bahan dan proses yang berlainan. Misalnya: dengan metode printing, akan jauh berbeda dengan metode embroidery, demikian juga dengan penggunaan finishing khusus. Masing-masing metode pembuatannya akan menghasilkan rupa (appearence) kain yang sangat berlainan.
Salah satu cara untuk membuat structural design pada kain tenun yaitu dengan penggunaan anyaman.
Sebelum pembuatan desain pada kain tenun dengan bantuan anyaman dilaksanakan didalam proses menenun, perlu kirannya dipersiapkan terlebih dahulu rencana tenun yang biasanya dituangkan didalam bentuk gambar-gambar anyaman yang dihubungkan dengan kegiatan peralatan pada mesin tenun yang akan membantu dalam pembentukan design pada kain tenun tersebut. Untuk dapat membuat rencana tenun, perlu mempelajari cara pembuatannya dan mengerti arti dari gambar-gambar yang tertera pada rencana tenun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar